Search Suggest

Investor Asing Kembali Masuk, Saham Perbankan Pimpin Penguatan IHSG

Investor asing kembali masuk ke pasar modal Indonesia, mendorong saham-saham perbankan memimpin penguatan IHSG.

 



Jakarta, 30 Juli 2025 – Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan sinyal positif setelah investor asing mulai melakukan aksi beli bersih (net buy) secara konsisten sejak awal pekan ini. Aksi akumulasi dana asing ini memberikan dorongan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama melalui saham-saham di sektor keuangan yang menjadi primadona.

Dalam perdagangan hari ini, saham-saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan penguatan stabil. Saham-saham ini mendapat sentimen positif dari prospek pertumbuhan kredit nasional yang masih solid serta kondisi makroekonomi yang relatif stabil di tengah ketidakpastian global.

Minat Asing Naik, Kepercayaan Terhadap Ekonomi RI Menguat

Aksi beli investor asing dipandang sebagai sinyal kepercayaan yang meningkat terhadap prospek ekonomi Indonesia di paruh kedua 2025. Meskipun sejumlah negara besar masih bergulat dengan ketidakpastian inflasi dan arah kebijakan suku bunga, Indonesia dinilai memiliki posisi yang cukup kuat berkat pertumbuhan konsumsi domestik dan kebijakan fiskal yang terjaga.

“Investor asing melihat stabilitas makro Indonesia dan likuiditas perbankan yang tetap terjaga sebagai peluang menarik di kawasan Asia Tenggara,” ujar seorang analis pasar modal di Jakarta. Ia juga menambahkan bahwa valuasi saham perbankan saat ini masih cukup menarik jika dibandingkan dengan sektor serupa di negara-negara tetangga.

Sektor Keuangan Tetap Atraktif

Sektor keuangan, terutama perbankan, terus menjadi penggerak utama IHSG dalam beberapa pekan terakhir. Prospek penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) serta peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) menjadi faktor utama yang mendorong minat beli. Selain itu, digitalisasi layanan keuangan yang masif juga dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar.

BBCA misalnya, mengalami kenaikan volume transaksi hampir dua kali lipat dibandingkan rata-rata hariannya. Hal yang sama terjadi pada BBRI dan BMRI, yang juga mendapat dukungan dari investor institusi asing.

Potensi Lanjutan dan Risiko Pasar

Meskipun sentimen hari ini cukup positif, analis mengingatkan bahwa pasar masih akan diwarnai volatilitas dalam jangka pendek. Faktor eksternal seperti arah suku bunga The Fed, konflik geopolitik, serta harga komoditas global bisa menjadi faktor penentu arah pergerakan dana asing ke depan.

Namun demikian, jika aliran dana asing terus berlanjut dan didukung oleh stabilitas ekonomi nasional, bukan tidak mungkin IHSG akan kembali menguji level psikologis berikutnya dalam beberapa minggu ke depan.

Kesimpulan

Masuknya investor asing secara konsisten ke pasar saham Indonesia menjadi angin segar bagi pelaku pasar domestik. Dengan sektor perbankan yang tampil dominan dan prospek ekonomi yang menjanjikan, IHSG berpeluang mempertahankan tren positifnya. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan, mengingat dinamika global yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Posting Komentar