Bitcoin (BTC), mata uang kripto paling dominan di dunia, tampaknya masih kesulitan keluar dari tekanan tren penurunan dalam jangka pendek. Per 6 Agustus 2025, BTC diperdagangkan di kisaran US$114.000—mengalami penurunan sekitar 0,8% dalam 24 jam terakhir dan menunjukkan tanda-tanda konsolidasi setelah volatilitas tinggi bulan sebelumnya.
Kondisi Pasar Saat Ini
Sejak menyentuh puncaknya di kisaran US$123.000 pada pertengahan Juli, harga Bitcoin terus bergerak melemah secara bertahap. Saat ini, harga tampak stagnan di antara level support US$112.000 dan resistance kuat di sekitar US$116.000. Rentang sempit ini menunjukkan bahwa pasar masih berada dalam fase konsolidasi tanpa arah yang jelas.
Menurut para analis teknikal, pergerakan Bitcoin saat ini membentuk pola lower high dan lower low, karakteristik klasik dari tren bearish jangka pendek. Ini menandakan bahwa tekanan jual masih dominan, meskipun tidak terjadi penurunan besar secara mendadak.
Analisis Grafik Harian
Pada grafik harian, beberapa indikator teknikal utama memberikan sinyal peringatan:
-
Moving Average 50 (MA50) kini berada di atas harga saat ini, menjadi resistance dinamis yang sulit ditembus.
-
Relative Strength Index (RSI) berada di angka 46, menunjukkan kondisi netral cenderung lemah. Belum ada sinyal oversold maupun potensi rebound kuat.
-
MACD menunjukkan garis sinyal masih berada di bawah garis MACD utama, menandakan momentum penurunan belum berbalik.
Lebih lanjut, pola descending triangle yang terbentuk sejak minggu lalu memberi indikasi bahwa jika support US$112.000 gagal bertahan, penurunan bisa berlanjut menuju area US$108.000 atau bahkan lebih rendah.
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi
Selain analisis teknikal, beberapa faktor makroekonomi juga memperparah ketidakpastian di pasar crypto:
-
Ketegangan Geopolitik dan Tarif Dagang
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China terkait tarif impor kembali menciptakan gelombang ketidakpastian di pasar global, termasuk aset digital. Hal ini mendorong sebagian investor untuk menjauh dari aset spekulatif seperti crypto. -
Sentimen Investor yang Melemah
Indeks Fear and Greed kripto turun ke angka 53 dari sebelumnya 75, mengindikasikan bahwa euforia pasar mulai mereda. Ini memperkuat tren konsolidasi di tengah minimnya katalis positif. -
Minimnya Arus Masuk Institusional Baru
Tidak banyak kabar positif dari lembaga keuangan besar selama dua minggu terakhir, berbeda dengan bulan Juni dan awal Juli yang dipenuhi berita investasi institusional besar pada ETF Bitcoin Spot.
Proyeksi Jangka Pendek
Jika harga BTC mampu menembus resistance US$116.000 secara signifikan dengan volume yang tinggi, maka ada peluang untuk mengakhiri tren turun dan memulai fase pemulihan menuju US$120.000. Namun, jika support US$112.000 jebol, potensi koreksi menuju US$108.000 atau bahkan US$104.000 menjadi skenario yang perlu diwaspadai.
Kesimpulan
Bitcoin saat ini berada dalam kondisi kritis yang menuntut kewaspadaan tinggi dari para trader dan investor. Meskipun tren jangka panjang tetap positif, fase konsolidasi dan tekanan jangka pendek bisa memicu volatilitas lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan. Analisis teknikal dan sentimen pasar perlu terus dipantau untuk menentukan arah selanjutnya dari pergerakan harga BTC.