Emas dunia (XAU/USD) mencatat lonjakan signifikan pada akhir perdagangan Jumat setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan ekspektasi pasar. Hal ini memicu pelemahan dolar AS secara luas dan mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.
📉 Rilis Data Non-Farm Payrolls (NFP) Mengecewakan
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa angka Non-Farm Payrolls (NFP) bulan Juli hanya mencatat pertumbuhan sekitar 135.000 lapangan kerja baru, jauh di bawah ekspektasi konsensus analis yang memperkirakan 190.000–200.000 pekerjaan.
Lebih buruk lagi, data bulan sebelumnya direvisi turun, menambah kekhawatiran bahwa momentum pemulihan tenaga kerja mulai melemah. Sementara itu, tingkat pengangguran tetap berada di angka 4,0%, namun kenaikan upah rata-rata per jam tercatat stagnan, hanya naik 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya.
💸 Dolar AS Langsung Tertekan
Melemahnya data tenaga kerja memberi tekanan besar terhadap dolar AS (USD) karena mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Dengan data yang lemah seperti ini, peluang bahwa The Fed akan menunda atau bahkan memangkas suku bunga menjadi lebih tinggi.
Indeks Dolar AS (DXY) turun sekitar 0,6%, bergerak menjauh dari level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Pelemahan dolar secara otomatis membuat emas lebih murah bagi investor luar negeri, yang menggunakan mata uang lain selain USD.
🪙 Emas Langsung Menguat sebagai Safe Haven
Harga emas langsung bereaksi terhadap laporan tersebut dengan mencetak kenaikan harian hingga 1,5%, membawa XAU/USD dari kisaran $3.290 naik menuju $3.340 per troy ounce.
Kenaikan emas tidak hanya disebabkan oleh melemahnya dolar, tetapi juga oleh meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi AS mungkin mulai kehilangan tenaga. Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, emas selalu menjadi aset pelindung nilai yang dicari investor global.
🧠 Perubahan Sentimen Pasar terhadap Kebijakan The Fed
Sebelum rilis data NFP, pasar memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga tinggi setidaknya hingga September atau Oktober 2025. Namun, dengan kondisi tenaga kerja yang melemah, ekspektasi mulai bergeser.
Saat ini, probabilitas bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga dalam rapat FOMC September naik menjadi 55%, berdasarkan kontrak futures suku bunga.
Semakin besar peluang pemangkasan suku bunga, semakin menguntungkan bagi emas. Sebab, emas tidak memberikan imbal hasil (yield) seperti obligasi, sehingga cenderung dihindari saat suku bunga tinggi.
🔍 Teknikal XAU/USD: Rebound dari Support Kunci
Secara teknikal, XAU/USD sempat menyentuh area support penting di sekitar $3.270–$3.280 sebelum memantul naik. Pergerakan ini menciptakan formasi teknikal positif (bullish engulfing) di grafik harian, yang membuka peluang untuk penguatan lebih lanjut ke atas resistance $3.350.
Jika resistance tersebut tertembus, target kenaikan jangka pendek mengarah ke $3.380 dan bahkan mungkin $3.400 dalam beberapa pekan mendatang.
🌍 Faktor Lain yang Mendukung Penguatan Emas
Selain data tenaga kerja, ada beberapa faktor tambahan yang juga memperkuat permintaan emas global, antara lain:
-
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Laut Cina Selatan;
-
Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, khususnya di Eropa dan Tiongkok;
-
Permintaan kuat dari investor institusional dan bank sentral;
-
Ketidakpastian menjelang pemilu AS 2025.
📌 Kesimpulan
Pelemahan data tenaga kerja AS menjadi katalis utama kenaikan harga emas pada pekan ini. Melemahnya dolar AS dan berubahnya ekspektasi suku bunga The Fed memperkuat daya tarik XAU/USD di mata investor global.
Dengan kondisi saat ini, emas diprediksi akan tetap berada dalam tren naik, asalkan dolar AS tidak mengalami penguatan drastis kembali atau The Fed tiba-tiba mengambil sikap hawkish yang agresif.
Level penting yang perlu diperhatikan:
-
Support: $3.280 – $3.300
-
Resistance: $3.350 – $3.380
-
Tren saat ini: Bullish jangka pendek