8 Agustus 2025 — Stablecoin Tether (USDT) kembali menjadi sorotan utama dalam ekosistem cryptocurrency. Di tengah meningkatnya volatilitas harga aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum, permintaan terhadap USDT mengalami lonjakan signifikan. Banyak investor kini memilih untuk "parkir" dana mereka di stablecoin demi menghindari fluktuasi tajam yang sedang melanda pasar kripto global.
USDT, Oase Stabil di Tengah Badai Volatilitas
USDT merupakan salah satu stablecoin terbesar di dunia, dengan nilai tukar yang dipatok terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Ini berarti satu unit USDT selalu memiliki nilai mendekati 1 USD, menjadikannya pilihan aman bagi investor yang ingin menjaga nilai asetnya tetap stabil, khususnya saat kondisi pasar tidak menentu.
Dalam seminggu terakhir, volume perdagangan harian USDT melonjak lebih dari 18% menurut data dari CoinMarketCap. Peningkatan ini terutama didorong oleh aksi pengamanan keuntungan oleh investor besar (whale) serta ketidakpastian makroekonomi yang memicu kepanikan di kalangan trader ritel.
Faktor Pemicu Lonjakan Permintaan
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap naiknya permintaan USDT antara lain:
-
Koreksi Harga Bitcoin dan Altcoin: Setelah mengalami reli singkat pada awal pekan ini, Bitcoin turun hampir 6% dalam 48 jam terakhir. Altcoin lain seperti Solana (SOL) dan Cardano (ADA) juga mengalami penurunan tajam. Hal ini membuat banyak investor beralih ke USDT sebagai bentuk lindung nilai.
-
Ketidakpastian Ekonomi Global: Ketegangan geopolitik dan spekulasi mengenai kebijakan suku bunga The Fed menyebabkan ketidakstabilan pasar global. Dalam kondisi seperti ini, investor cenderung mencari aset berisiko rendah seperti stablecoin.
-
Kebutuhan Likuiditas di Platform DeFi: Banyak proyek DeFi (Decentralized Finance) yang menggunakan USDT sebagai likuiditas utama dalam ekosistemnya. Meningkatnya aktivitas DeFi juga turut mendorong permintaan terhadap USDT.
-
Transfer Internasional yang Cepat dan Murah: Dalam beberapa kasus, USDT digunakan sebagai alternatif sistem pengiriman uang lintas negara karena kecepatannya dan biaya yang lebih rendah dibanding metode konvensional.
Pengaruh Terhadap Ekosistem Kripto
Meningkatnya permintaan USDT memberikan dampak luas terhadap ekosistem kripto secara keseluruhan. Likuiditas pasar meningkat, dan nilai transaksi harian menjadi lebih stabil karena peran USDT sebagai perantara antara mata uang fiat dan aset kripto.
Namun, di sisi lain, dominasi USDT juga menimbulkan kekhawatiran akan sentralisasi. Pasalnya, meskipun digunakan secara luas dalam jaringan blockchain, USDT tetap dikelola oleh satu entitas terpusat, yaitu Tether Limited. Beberapa pengamat pasar menyebut perlunya diversifikasi stablecoin untuk mengurangi risiko sistemik.
Tether Limited: Menanggapi Transparansi
Pihak Tether Limited merespons lonjakan penggunaan USDT dengan menjanjikan peningkatan transparansi. Dalam pernyataan resmi, perusahaan mengumumkan audit berkala cadangan dolar yang mendukung nilai USDT akan diperketat dan dipublikasikan lebih sering.
"Kepercayaan adalah kunci dalam dunia stablecoin. Kami berkomitmen untuk mempertahankan kepercayaan tersebut melalui transparansi penuh," ujar Paolo Ardoino, CTO Tether.
Kesimpulan
Lonjakan permintaan terhadap USDT merupakan sinyal kuat bahwa pasar masih sangat menghargai aset yang menawarkan kestabilan dan fleksibilitas tinggi. Dalam iklim ekonomi yang penuh ketidakpastian, peran stablecoin seperti Tether menjadi semakin krusial sebagai tempat perlindungan modal.
Namun, investor tetap perlu berhati-hati dan bijak dalam mengalokasikan dana, mengingat risiko sistemik dan sentralisasi yang melekat pada aset seperti USDT. Diversifikasi portofolio dan pemahaman risiko tetap menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar kripto yang cepat berubah.