Kiev, 21 Agustus 2025 – Ukraina kembali diguncang serangan udara berskala besar pada Rabu malam waktu setempat. Rentetan serangan rudal dan drone dilaporkan menghantam wilayah barat negara itu, termasuk kota Lviv dan sekitarnya. Otoritas setempat mengonfirmasi sedikitnya satu orang tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka, sebagian dalam kondisi kritis.
Serangan terbaru ini menjadi salah satu yang paling intens dalam beberapa bulan terakhir, menambah daftar panjang eskalasi konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Menurut keterangan militer Ukraina, lebih dari 60 rudal dan drone diluncurkan secara hampir bersamaan, dengan target utama infrastruktur energi, gudang logistik, serta pemukiman penduduk.
Dampak di Wilayah Barat Ukraina
Lviv, yang selama ini relatif lebih aman dibanding wilayah timur, kini semakin sering menjadi sasaran. Ledakan keras terdengar di beberapa distrik, memicu kebakaran di fasilitas industri dan jaringan listrik. Tim penyelamat dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari gedung-gedung apartemen yang rusak parah.
Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa sebagian korban luka mengalami cedera akibat reruntuhan bangunan, sementara lainnya terkena serpihan logam dari ledakan. Rumah sakit di Lviv dilaporkan kewalahan menangani lonjakan pasien darurat.
Respons Pemerintah Ukraina
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengecam serangan ini sebagai bentuk terorisme negara yang ditujukan untuk melemahkan semangat rakyat Ukraina. Dalam pidato singkatnya, ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan tunduk pada ancaman dan akan terus memperkuat pertahanan udara.
Pemerintah juga kembali meminta dukungan internasional, terutama dari Eropa dan Amerika Serikat, berupa sistem pertahanan tambahan serta pasokan amunisi. Zelenskyy menekankan bahwa perlindungan wilayah barat sangat penting karena di sana menjadi jalur utama distribusi bantuan militer dan kemanusiaan.
Reaksi Internasional
Serangan ini memicu gelombang kecaman dari berbagai negara Barat. Beberapa pemimpin Eropa menyatakan solidaritas terhadap Ukraina dan mendesak adanya langkah tegas untuk mencegah serangan serupa di masa mendatang. Uni Eropa bahkan tengah mempertimbangkan sanksi tambahan, khususnya pada sektor industri pertahanan Rusia.
Di sisi lain, serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi warga sipil di perbatasan Polandia, yang letaknya tidak jauh dari wilayah terdampak. Otoritas Polandia meningkatkan kewaspadaan udara dan memperketat pengawasan perbatasan.
Situasi di Lapangan
Menurut laporan militer Ukraina, sebagian besar drone berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai target. Namun, sistem pertahanan yang masih terbatas membuat beberapa rudal berhasil menembus dan menghantam infrastruktur vital. Pemadaman listrik dilaporkan terjadi di beberapa daerah sekitar Lviv, meski tim teknis sedang berupaya memulihkan pasokan secepat mungkin.
Sejumlah warga mengaku serangan kali ini terasa lebih dahsyat dibanding sebelumnya. Banyak keluarga terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah semalaman, menunggu situasi benar-benar aman.
Kesimpulan
Serangan udara terbaru di Ukraina menjadi pengingat bahwa konflik yang berlangsung lebih dari dua tahun ini masih jauh dari kata selesai. Korban jiwa yang terus berjatuhan menegaskan dampak nyata perang bagi masyarakat sipil, sementara eskalasi militer semakin memperumit upaya diplomasi.
Bagi Ukraina, tantangan terbesar ke depan adalah memperkuat pertahanan udara sekaligus memastikan jalur logistik dan bantuan kemanusiaan tetap berjalan. Sementara itu, komunitas internasional dihadapkan pada dilema: bagaimana memberikan dukungan yang cukup tanpa memicu eskalasi lebih luas.