Search Suggest

Omnicom Mengguncang Industri Periklanan Global: PHK 4.000 Pekerja dan Penutupan Agensi Besar Setelah Merger dengan IPG

Omnicom mengguncang industri periklanan global dengan PHK 4.000 pekerja dan menutup agensi besar pasca merger dengan IPG.

 



Industri periklanan internasional kembali bergolak setelah salah satu raksasa agensi global, Omnicom, resmi menuntaskan proses akuisisi terhadap Interpublic Group (IPG). Setelah merger tersebut, perusahaan mengumumkan langkah besar: pemangkasan sekitar 4.000 pekerjaan serta penutupan atau penggabungan beberapa agensi bersejarah yang selama puluhan tahun dikenal sebagai ikon kreativitas dunia.

Pengumuman ini menimbulkan gelombang kejutan di kalangan profesional industri kreatif karena tidak hanya menyangkut jumlah PHK yang sangat besar, tetapi juga karena menyentuh nama-nama agensi legendaris seperti DDB, FCB, dan MullenLowe. Tiga agensi tersebut akan dilebur ke dalam jaringan kreatif utama Omnicom seperti TBWA dan BBDO, sementara sebagian aset IPG lainnya dialokasikan ke struktur baru perusahaan gabungan.

Keputusan besar ini menjadi salah satu restrukturisasi paling masif dalam sejarah industri periklanan global, menandai babak baru sekaligus mengakhiri era panjang sejumlah brand kreatif yang menjadi pelopor kampanye iklan dunia.


Merger Dua Rival Besar yang Mengubah Peta Industri

Omnicom dan IPG merupakan dua nama besar dalam industri periklanan internasional. Merger keduanya mengakhiri persaingan panjang dua perusahaan yang awalnya berdiri sebagai konglomerat agensi independen dengan jaringan luas di seluruh dunia.

Sebelum merger rampung, kedua pihak sebenarnya telah melakukan pemangkasan tenaga kerja secara bertahap. IPG memangkas lebih dari tiga ribu posisi sepanjang tahun 2025 untuk menyesuaikan struktur sebelum bergabung. Omnicom sendiri melakukan ribuan pemangkasan pada tahun sebelumnya sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Setelah proses penggabungan selesai, perusahaan gabungan ini menjadi salah satu holding agency terbesar di dunia dengan pendapatan tahunan yang mencapai puluhan miliar dolar. Namun, skala besar ini datang dengan konsekuensi: restrukturisasi besar-besaran untuk menghilangkan peran yang dianggap tumpang tindih.


Alasan di Balik PHK Besar dan Penutupan Agensi

1. Efisiensi Operasional dan Eliminasi Duplikasi Struktur

Merger dua perusahaan besar selalu menghasilkan banyak posisi yang saling tumpang-tindih, terutama pada divisi administrasi, keuangan, sumber daya manusia, serta fungsi pendukung lainnya. Omnicom menyatakan bahwa sebagian besar posisi yang dipangkas berasal dari peran yang tidak berkaitan langsung dengan pendapatan atau jasa kreatif yang ditagihkan kepada klien.

Dengan menggabungkan jaringan dan membuang struktur yang dianggap “berlapis-lapis”, perusahaan berharap bisa menekan biaya operasional yang selama ini membengkak karena banyaknya kantor dan tim yang bekerja dalam fungsi serupa.

2. Pergeseran Industri ke Digital dan Data

Industri periklanan tengah mengalami revolusi besar. Perusahaan kini lebih banyak mengandalkan data, analisis perilaku konsumen, dan teknologi kecerdasan buatan (AI) dibanding metode kreatif tradisional. Banyak proses produksi dan perencanaan kampanye kini bisa dilakukan dengan otomatisasi, mengurangi kebutuhan tenaga kerja besar seperti dulu.

Perubahan ini menekan model agensi lama yang mengandalkan tim besar dan struktur bertingkat. Dengan merger, Omnicom berupaya membentuk mesin layanan terintegrasi yang mampu bersaing dengan perusahaan teknologi dan konsultan besar yang semakin agresif masuk industri pemasaran.

3. Konsolidasi Brand untuk Fokus Lebih Terarah

Nama-nama agensi besar seperti DDB, FCB, dan MullenLowe memang memiliki sejarah panjang. Namun dalam struktur global modern, mempertahankan terlalu banyak brand dianggap tidak efisien. Omnicom memilih menggabungkan beberapa brand besar tersebut agar eksekusi, alur kerja, dan manajemen klien dapat dilakukan lebih cepat dan terstruktur.

Penghapusan brand besar ini menimbulkan reaksi keras di kalangan profesional kreatif, karena nama-nama tersebut pernah mengukir sejarah melalui kampanye internasional yang memenangkan penghargaan global.


Dampak Besar bagi Industri Periklanan Internasional

1. Guncangan bagi Tenaga Kerja Kreatif

PHK 4.000 pekerja bukan angka kecil. Banyak profesional senior yang telah lama bekerja di industri iklan terpaksa kehilangan posisi mereka, terutama di bagian back-office dan middle-management. Talenta kreatif tertentu mungkin saja dipindahkan ke jaringan baru, tetapi tidak sedikit yang mengalami ketidakpastian tentang masa depan mereka.

Kondisi ini berpotensi memicu fenomena “talent exodus”, di mana tenaga kreatif berpengalaman memilih keluar dari perusahaan besar untuk bekerja di agensi independen yang dinilai lebih fleksibel, atau memasuki industri lain seperti teknologi dan produksi konten digital.

2. Perubahan Struktur Industri

Dengan merger ini, hanya sedikit holding agency besar yang masih memiliki kekuatan global besar. Konsolidasi semacam ini berpotensi mengurangi keberagaman kreatif dan membuat pasar menjadi lebih homogen, mengingat banyak brand agensi besar kini berada di bawah manajemen yang sama.

Persaingan antara agensi raksasa tampaknya bergeser dari adu kreativitas menjadi adu data, teknologi, dan efisiensi biaya.

3. Dampak untuk Klien dan Brand

Bagi klien besar, merger ini mungkin memberikan keuntungan berupa layanan terpadu dalam satu jaringan yang lebih efisien. Namun bagi perusahaan menengah atau lokal, ada kekhawatiran bahwa restrukturisasi membuat tarif menjadi lebih tinggi atau mengurangi fleksibilitas yang selama ini ditawarkan oleh agensi-agensi lama yang kini telah dilebur.


Kritik dan Kekhawatiran dari Berbagai Pihak

Merger dan restrukturisasi besar ini menuai banyak kritik dari kalangan internal industri. Beberapa kekhawatiran utama meliputi:

  • Kehilangan identitas kreatif yang selama ini dibangun agensi-agensi besar.

  • Penurunan kualitas kampanye akibat fokus berlebihan pada efisiensi dan angka.

  • Risiko monopoli kreatif, karena terlalu sedikit pemain besar yang menguasai pasar global.

  • Dampak sosial besar dari hilangnya ribuan pekerjaan.

Sebagian analis berpendapat bahwa merger ini mencerminkan krisis identitas di industri periklanan, di mana perusahaan harus memilih antara mempertahankan kreativitas atau mengejar efisiensi untuk bertahan di era digital dan AI.


Penutup: Masa Depan Industri Iklan Sedang Mengalami Perubahan Terbesar dalam Dua Dekade

Restrukturisasi Omnicom setelah menggabungkan IPG menjadi salah satu momen paling penting dalam sejarah industri periklanan global. PHK ribuan karyawan, penghapusan agensi-agensi bersejarah, dan konsolidasi merek besar menunjukkan bahwa lanskap industri ini tengah memasuki era baru.

Di masa depan, agensi tidak lagi hanya dinilai dari kreativitas kampanye, tetapi juga kemampuan mengintegrasikan data, teknologi, produksi digital, hingga kecerdasan buatan dalam satu alur kerja yang efisien. Sementara itu, profesional kreatif harus terus beradaptasi untuk bertahan di tengah perubahan besar ini.

Yang jelas, dunia periklanan global sedang mengalami perubahan yang sangat cepat — dan keputusan Omnicom ini menjadi salah satu pendorong utamanya.

Posting Komentar